Senin, 22 Februari 2016

Memilih bolam untuk Honda CB 150R / CBR CBU

Lampu sepeda motor merupakan salah satu barang yang wajib keberadaannya. Peraturan pemerintah yang menyatakan bahwa sepeda motor wajib menyalakan lampu utama baik pada siang maupun malam hari, menjadi pro dan konta bagi pemilik sepeda motor. Menyalakan lampu utama pada malam hari saat melewati gang-gang sering membuat orang yang terkena sinarnya merasa tidak nyaman. Disisi lain, dengan lampu yang terus menyala, visibilitas motor akan menjadi lebih baik disiang ataupun malam hari..
Bagi pemilik Honda CB 150R, hal ini menjadi polemik tersendiri. Tidak adanya saklar lampu on off, membuat lampu utama tersebut selalu menyala saat digunakan. Usia pakai bolam yang terbatas (antara 450 - 1000 jam), membuat penggunanya perlu rajin rajin ganti bolam. Apabila kita hitung pada kondisi ekstrim, dengan usia bolam 450 jam dan rata-rata pemakaian harian 2jam/hari, maka kita perlu mengganti bolam dalam 7 bulan. Coba bandingkan dengan motor-motor lama yang penggantian bolam bisa 1 tahun 1 kali.
Harga bolam asli Honda CB 150R yang lebih dari Rp 200.000, dapat membuat pemilik motor terbelak matanya. Bandingkan dengan bolam asli untuk motor bebek biasa yang berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 40.000 rupiah. Selisih harga yang 5-10 kali lipat, dengan frekuensi penggantian yang bisa dibilang lebih sering, tentunya membuat pemilik kendaraan mencoba mencari alternatif lain yang lebih murah namun berkualitas.

Gambar 1. Bolam AHM H4 CB 150R 12V 60/55W (± Rp 212.500)

Dalam memilih bolam alternatif untuk motor ini, kita harus memperhatikan besaran watt bolam. Honda CB 150R menggunakan bolam tipe H4 12V 60/55watt (tegangan 12 volt, 60 watt untuk lampu jauh, 55 watt untuk lampu dekat). Kebanyakan bolam tipe H4 untuk sepeda motor (V-IXION, SCOOPY) menggunakan tipe 35 watt. Bagaimana jika bolam 35 watt dipasang pada CB 150R? Bolam H4 35 watt bisa saja dipasang di CB 150R, namun risikonya adalah bolam akan lebih cepat mati. Memang bolam H4 35 watt ini lebih murah dibandingkan veri 60/55 watt. Untuk bolam asli V-IXION misalnya, harganya berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 65.000.
Selain memperhatikan tipe dan besaran watt bolam, kita juga perlu memperhatikan panas yang dihasilkan oleh bolam tersebut. Dengan watt besar, apabila kualitas bolam kurang baik, maka banyak risiko yang dapat ditimbulkan, antara lain:
1. Mika lampu gosong atau bahkan meleleh. Ini masih termasuk masalah "ringan", karena kita bisa mengganti mika lampu depan dengan mika imitasi sekittar Rp 100.000.
2. Rumah lampu meleleh. Permasalahan rumah lampu meleleh merupakan masalah yang lumayan berat, karena penggantian utuh dengan reflektor cukup mahal, sekitar Rp 250.000 untuk reflektor (rumah lampu) dengan mikanya dan Rp 470.000 untuk lengkap dengan bolamnya. Untuk dana yang lebih terbatas, kita bisa memilih reflektor imitasi dengan harga sekita Rp 180.000 utnuk reflektor dan mika lampunya. Konsekuensinya apabila kita menggunakan suku cadang imitasi ini, kita harus lebih berhati hati dalam memilih bolam. Kualitas bahan reflektor imitasi pada umumnya dibawah kualitas asli, sehingga lebih rentan rusak apabila mendapat panas berlebih (asli saja bisa meleleh, apalagi imitasi)
3. Soket lampu meleleh. Ini merupakan permasalahan paling berat. Apabila socket lampu meleleh, untuk penggantian asli hanya tersedia penggantian utuh dengan kabel body. Harga kabel body Honda CB150R asli mencapai Rp 1 juta, belum termasuk jasa pemasangan. Masih untung apabila reflektor tidak ikut meleleh, jika reflektor juga meleleh, untuk penggantian keseluruhan bisa memakan biaya Rp 1,5 juta >_<. Kita bisa saja mengganti socket lampu dengan socket imitasi. Di pasaran tersedia socket bolam H4 dengan harga Rp 10.000 - Rp 20.000. Kualitas? Jangan terlalu banyak berharap untuk hal ini. Belum lagi proses sambung menyambung kabel, apabila tidak dilakukan dengan benar, maka ada kemungkinan terjadi hubungan arus pendek yang dapat berakibat fatal bagi sistem kelistrikan sepeda motor.

Lalu, bolam apa song yang harus dipilih? Ada banyak merk bolam dipasaran yang dapat dipilih, seperti Osram, Dr. Fischer, Philips, dll. Untuk merk bolam, itu menjadi preferensi masing-masing, sesuaikan dengan budget dan fitur yang diinginkan. Harga bolam yang lebih mahal, tidak bisa menjadi patokan umur bolam yang lebih panjang, namun kualitas bolam yang baik, bisa membantu mencegah reflektor dan socket lampu cepat rusak. Selain mencari di toko suku cadang sepeda motor, kita juga bisa mencarinya di toko suku cadang mobil. Untuk pembelian di toko suku cadang mobil, umumnya harga akan sedikit lebih mahal, dan sering kali bolam harus beli sepasang.

 Gambar 2. Bolam Osram Original H4 12V 60/55W (± Rp 35.000)

Gambar 3. Bolam Dr.D.Fischer 12V 60/55W (± Rp 30.000)

Gambar 4. Bolam Philips H4 12V 60/55W (± Rp 60.000)

Gambar 5. Bolam Osram Night Breaker Plus H4 12V 60/5W (± Rp 160.000/pcs)
Bolam pada gambar 2,3 dan 4 merupakan bolam dengan fitur standard. Walaupun demikian, bagi yang sudah mencoba mengakatan bahwa nomor 4 lebih dingin dibanding nomor 2 (dibandingkan dengan menyentuh permukaan mika setelah pemakaian berkendara). Mungkin memang benar pepatah mengatakan ada harga ada kualitas. Untuk nomor 5 sendiri belum kami coba, namun berikut ada perbandingan antara bolam standar dengan night breaker plus.

Video 1. Perbandingan Bolam Osram Original dengan Night Breaker Plus

Tertarik mencoba? Silakan kontak kami. Atau mau tanya tanya tentang bolam atau yang lain? Kontak kami disini :)

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar